27 Januari 2014

- - 2 comments

Pengusaha Properti di Cina ini Rela Jadi Tukang Sapu Jalanan

Kalau Bill Gates dan Warren Buffet bersumpah untuk memberikan setengah dari kekayaan mereka kepada dunia, pengusaha properti di Cina ini rela jadi tukang sapu jalanan di kota Wuhan. Juragan properti berumur 53 tahun, Youzhen Yu bersama suaminya kini jadi penyapu jalan biasa.

Padahal dia punya 17 rusun dan dan properti lainnya. Tapi, bukannya menikmati kemewahan dengan kemampuan finansial yang dimilikinya setelah bertahun-tahun menumpuk uang, dia kini jadi penyapu kotoran dan membersihkan sampah.

Mantan pengusaha properti jadi tukang sapu
Nyonya Yu dengan profesi barunya sebagai tukang sapu jalan.
Nyonya Yu ternyata punya motif unik dengan tindakannya tersebut, yaitu untuk menunjukkan kepada anak-anaknya bahwa hidup itu perlu kerja keras.

Nah, menurut sebuah surat kabar Cina, sekarang bahkan anak-anaknya mengikuti jejaknya. Satu anak bekerja sebagai sopir dengan penghasilan setara empat juta rupiah per bulan. Putrinya, walau pekerjaannya didirahasiakan tapi gajinya tak jauh berbeda dengan saudaranya. Sementara Yu sendiri menerima sekitar tiga juta rupiah dari Biro Manajemen Perkotaan Distrik Wuchang untuk pekerjaannya sebagai pembersih.

Yu adalah contoh klasik pengusaha sukses yang memulai perjalanan menuju kemakmuran finansial berkat reformasi ekonomi Cina pada 1980-an. Ketika itu Cina membuka pintu untuk ekonomi kapitalis walau dengan tetap mempertahankan identitas Cina sosialis (State Capitalism).

Bersama suaminya, Yu berinvestasi di bidang properti dengan membangun tiga gedung lima lantai di desanya. Keuangan keluarga perlahan-lahan terus membaik dari hasil sewa bangunan-bangunan tadi. Kini, pasangan ini memiliki 21 unit properti, yang merupakan penghasilan utama bagi keluarga.

Setelah cukup lama mengumpulkan uang di bank, sekarang mereka jadi pembersih jalan. Jadi, uang itu dianggap kotoran? #eh

via: Daily Mail

2 komentar:

  1. kisah mengispirasi,bagus dalam hal pendidikan mental anak-anaknya,dan juga untuk kita semua.

    BalasHapus

Tinggalkan pesan baik Anda puas maupun tidak. Saya juga tidak keberatan pengunjung meninggalkan komentar dengan tautan balik (backlink) sepanjang komentarnya cukup relevan, tidak terlalu promosi atau jualan. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Beranda - Tentang Berita Pilihan - Kebijakan Privasi - Kontak