21 Februari 2011

- -

Tiga Misteri Teknologi Dirgantara Kuno yang Masih Diperdebatkan

Sejarah manusia seringkali diliputi misteri. Apalagi kalau itu sejarah peradaban yang sudah punah dan berusia ribuan tahun. Saksi dan pelaku sejarahnya sudah entah ke mana. Mungkin memang benar pernah ada atau bisa jadi cuma legenda atau mitos. Siapa tahu kan.


Kata penduduk lokal asli, tapi menurut pakar lulusan universitas kadang cuma bualan leluhur. Namun, perkembangan iptek saat ini sering menghasilkan temuan mengejutkan. Kisah Mahabarata misalnya, ternyata ditemukan petilasannya, yang salah satunya adalah Mawana, gerbang ke kota Hastina Pura yang terkenal itu. Jejak jembatan Sri Rama yang dibangun pasukan kera ketika hendak menyeberang ke negeri Alengka juga telah ditemukan. Sains tampaknya terus bergerak sesuai pemahaman manusia tentang segala sesuatu.

Nah, berikut ini adalah tiga artefak kuno yang banyak dibicarakan karena mengandung misteri. Sebagian mengklaimnya sebagai teknologi dirgantara jaman kuno. Pesawat terbang katanya sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan ada bukti fisik walau tetap mengundang perdebatan. Kita mulai dari Mesir, negeri yang kini sedang hangat dibicarakan lantaran unjuk rasa berkepanjangan menuntut Hosni Mubarak mundur. Kapan Nurdin Halid?


Jika pernah mengunjungi Ruang Nomor 22 Museum Mesir di Kairo, Anda akan melihat sebuah model kayu aneh mirip pesawat terbang berkepala burung. Model kayu kecil yang diberi nama "Saqqara Bird" itu pertama kali ditemukan pada 1898 di dekat makam Saqqara dari jaman 200 SM. Adalah Dr Khalil Massiha, ilmuwan pertama yang penasaran dan melakukan studi model kayu tersebut. Menurut dia bentuk itu bukan burung, melainkan model pesawat terbang. Salah satu alasan yang menurut saya masuk akal adalah bentuk buntutnya. Buntut burung tidak naik seperti pada model, tapi datar seperti di inset.


Tak hanya pesawat terbang, sejumlah arkeolog "alternatif" mengklaim bahwa orang Mesir kuno telah mengenal yang namanya listrik, helikopter, dan bahkan kapal selam. Foto di atas dipakai sebagai bukti untuk memerkuat argumen mereka. Sementara itu, menurut arkeolog mainstream gambar yang tak lazim itu ada karena hieroglif yang tertulis di batu tersebut lapuk termakan usia. Mana yang benar? Mungkin akhirnya terserah para politisi untuk menentukan mana yang baik bagi masyarakat dunia.


Berikutnya adalah artefak dari peradaban Indian kuno di Amerika Selatan. Tadinya kerajinan tangan di atas dianggap sebagai replika burung, biasa saja wong namanya kerajinan. Namun, belakangan ada klaim bahwa artefak yang ditemukan dalam jumlah cukup banyak ini bukan replika burung, tapi replika pesawat terbang. Alasannya masuk akal juga seperti burung kayu dari Mesir tadi. Bedanya, selain bentuk ekor yang tidak lazim bagi seekor burung (meski replika), sayapnya pun janggal. Coba saja perhatikan dengan seksama gambar di atas. Sayap burung itu terbalik. Mestinya kan sayap berbentuk segitiga itu menghadap ke bawah, sesuai anatomi lengan burung, yang adanya dekat kepala, bukan di ekor. Belum lagi dua sayap kecil di belakang itu. Ada juga yang mengklaim bahwa itu adalah replika pesawat alien yang pernah datang ke bumi ribuan tahun yang lalu. Intinya misterius lah.


Misteri selanjutnya berasal dari India Utara, sekarang ada di  wilayah Pakistan. Konon jaman Sri Rama sudah ada kendaraan terbang ultra modern. Namanya Vimana. Pesawat berbentuk seperti candi ini katanya adalah juga kendaraan para dewa. Bahkan, Sri Kresna pun (jaman setelah Rama-Sinta) juga punya pesawat Vimana ini. Bentuknya mirip piring terbang dengan kubah, tapi ada juga penggambaran lain tentang Vimana.


Kalau melihat gambar candi yang dipersembahkan untuk Sri Kresna di atas, kelihatannya sih mungkin juga. Bagian bawah candi itu bentuknya mirip semburan roket.

Ada videonya pula:

Beranda - Tentang Berita Pilihan - Kebijakan Privasi - Kontak