Konsep transportasi massal satu ini memang tergolong sangat berani dan belum tentu bisa diwujudkan. Jadi, orang tidak naik maupun turun dari gerbong penumpang, melainkan dari kompartemen khusus yang diletakkan di punggung kereta melaju, yang ketika mendekati stasiun dilepas. Untuk penumpang baru, kompartemen yang tadi dilepas di stasiun akan otomatis dibawa lagi oleh kereta cepat berikutnya yang lewat.
Interval tanpa menghentikan kereta api ini menghemat waktu bongkar-muat. Total waktu yang dihemat mungkin sekitar satu sampai dua menit per stasiun. Waktu ini seolah tak seberapa. Akan tetapi, mengingat frekwensi bongkar-muat dengan sistem konvensional per hari bisa ratusan kali (atau ribuan?), dalam sepekan mungkin bisa hemat waktu beberapa jam. Dengan banyaknya waktu yang dihemat artinya akan lebih banyak penumpang bisa dilayani.
Cekidot videonya:
0 Komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan pesan baik Anda puas maupun tidak. Saya juga tidak keberatan pengunjung meninggalkan komentar dengan tautan balik (backlink) sepanjang komentarnya cukup relevan, tidak terlalu promosi atau jualan. Terima kasih atas kunjungan Anda.