61,5% Pengunjung Situs adalah Robot

Bila pengunjung situs Anda melonjak belakangan ini, jangan buru-buru senang. Sebuah studi menunjukkan sebagian besar lalu lintas situs (51%) dihasilkan oleh entitas non-manusia, 60% di antaranya bahkan tergolong membahayakan. Jadi, situs-situs dunia saat ini dibanjiri lalu lintas robot dari berbagai negara. Data tersebut berasal dari studi yang dilakukan Incapsula, sebuah layanan cloud yang cukup banyak dipakai.

Studi awal sudah dilakukan sejak Maret 2013 lalu, tapi dengan banyaknya permintaan, laporan bakal diperbarui lagi untuk 2014 ini. Mengingat sekarang masih awal tahun, data dari infografik berikut ini adalah data 2013.

Laporan Incapsula tentang peningkatak kunjungan robot.

Laporan tersebut berasal dari 1,45 Miliar data kunjungan yang terjadi selama periode 90 hari. Data dikumpulkan dari 20.000 situs yang ada di jaringan Incapsula, terdiri dari klien dari semua layanan yang tersedia (bahkan yang gratisan). Secara geografis, lalu lintas mencakup 249 negara di dunia.

Berdasarkan laporan tersebut, beberapa hal yang perlu digarisbawahi antara lain:

Lalu Lintas Bot Naik 21 %

Dibandingkan laporan sebelumnya dari tahun 2012, ada pertumbuhan 21 % atau sekitar 61,5 % dari total pengunjung situs. Sebagian pertumbuhan terkait robot baik (agen perangkat lunak, mesin pencari, situs pemeringkat, dll) yang kehadirannya meningkat dari 20 % menjadi 31 % pada tahun 2013. Penjelasannya sebagai berikut:

1. Evolusi layanan web. Munculnya layanan yang memperkenalkan jenis robot baru. Misalnya, layanan berorientasi SEO baru dengan frekwensi 30-50 kunjungan per hari atau lebih.
2. Peningkatan aktivitas bot yang telah ada. Pola kunjugan beberapa bot baik (misalnya, Gooogle-Bing-DMOZ, dll). Dalam beberapa kasus mereka melihat siklus ini kian pendek.

31 % Bot Berbahaya, Tetapi Spammer Menurun

Ada pengurangan nyata dalam praktik Bot Spam, yakni menurun dari 2 % pada 2012 menjadi 0,5% saja pada 2013. Penjelasan paling masuk akal untuk penurunan ini adalah kampanye anti spam dari Google.

Berdasarkan angka-angka tersebut, tampaknya Google mampu mencegah praktik link spamming, yang menyebabkan penurunan 75 % aktivitas link spamming otomatis.

via: Incapsula Blog