18 November 2014

- - Beri respon

Evolusi Raket Tenis - Dari Daging Manusia Ke Grafit

Bentuk raket tenis yang saat ini kita kenal, ternyata sudah mengalami beberapa tahap evolusi sejak diciptakan pertama kali pada abad-11. Dulunya, permainan tepok bola itu hanya dimainkan oleh para biarawan Prancis.

Raket tenis tempo dulu
Evolusi raket tenis diwarnai kontroversi.
Konon, raket pertama yang biasa mereka pakai terbuat dari daging manusia! Entah apa yang ada di benak para biarawan tersebut, tapi ini bukan mengada-ada karena fakta sejarah membuktikan demikian. Awalnya, permainan tenis mirip dengan bola tangan dimana pemain memantulkan bola ke tembok macam squash. Tak lama kemudian bentuk permainan mulai dikembangkan dan diubah dengan melewati net dari kain kasar.

Karena belum ada standarisasi peralatan, sebagian kemudian berganti menggunakan sarung tangan dengan jaring, yang dipasang di sela jari. Sebagian lagi berusaha mengembangkan alat baru berbahan kayu, yang bentuknya mirip dengan raket modern. Tiga ratus tahun kemudian, tepatnya di abad-14, pemain mulai menggunakan alat standar yang disebut racquet.

Alat ini masih menggunakan bahan dasar kayu, tapi sudah dibalut dengan tali-tali yang terbuat dari usus binatang. Memasuki abad-16, raket sudah populer digunakan di berbagai wilayah di Eropa. Raket-raket di masa itu gagangnya panjang dengan kepala berbentuk oval. Desain raket, yang pertama dipatenkan terjadi pada 1874 di London. Penciptanya adalah Walter C. Wingfield, yang mendaftarkan raket buatannya itu sebagai standar permainan tenis di lapangan rumput.

Dalam setahun, Wingfield sudah berhasil mengekspor dagangannya ke berbagai negara di dunia seperti Rusia, India, Kanada, bahkan hingga ke Tiongkok. Antara 1874 hingga akhir era raket kayu seratus tahun sesudahnya, desain raket tidak banyak mengalami banyak perubahan. Raket kayu sempat dikembangkan dengan teknologi laminating.

Kepala raket terbuat dari beberapa lapisan kayu tipis yang saling direkatkan. Namun, dengan teknologi semacam ini, pemakaiannya dianggap kurang nyaman karena disamping berat, tenaga pukulan yang dihasilkannya pun sangat minim. Hingga 1960-an, raket kayu masih sangat populer hingga Wilson Sporting Goods memperkenalkan raket metal pertama, yang diberi nama T2000.

Dengan penggunaan teknologi baru itu, ternyata raket metal bisa dibuat menjadi lebih ringan dan kuat dibanding dari bahan kayu. Makanya, sejak saat itu, standar bahan raket berubah ke metal. Jimmy Connors, legenda tenis dunia, adalah salah satu pengguna pertamanya. Sejak saat itu, mulai bermunculan produsen-produsen lainnya seperti Prince.

Prince ketika itu memunculkan dua model andalannya, yaitu Prince Classic dan Prince Pro. Keduanya menggunakan bingkai dari aluminium dengan area senar lebih luas dibanding raket kayu. Perkembangan berikutnya adalah ketika ditemukan material baru bernama graphite (grafit). Hingga 1980-an, raket secara umum terbagi dalam dua golongan, yakni raket murah berbahan aluminium dan raket mahal dari grafit atau bahan gabungan.

Kayu tidak lagi menawarkan keunggulan dan hanya dijual sebagai barang antik bagi para kolektor. Dua kunci utama pemilihan bahan dasar bagi raket hingga kini adalah kekerasan dan berat materialnya. Grafit masih menjadi pilihan utama sementara teknologi peningkatan kekerasan dan pengurangan berat terus dikembangkan.

Raket-raket berbahan grafit paling populer mungkin adalah Dunlop Max 200G karena dipakai oleh John McEnroe dan Steffi Graf. Pada 1980-an beratnya sekitar 354 gram. 20 tahun kemudian, berat raket dapat diturunkan secara drastis hingga 297 gram dan bahkan ada yang beratnya hanya 200 gram saja. Ini berkat material baru seperti keramik, fiberglass, boron, titanium, kevlar, dan lain-lain. Kini, hampir semuanya dihasilkan dengan bahan campuran grafit.

Artikel arsip tahun 2005

0 Komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan baik Anda puas maupun tidak. Saya juga tidak keberatan pengunjung meninggalkan komentar dengan tautan balik (backlink) sepanjang komentarnya cukup relevan, tidak terlalu promosi atau jualan. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Beranda - Tentang Berita Pilihan - Kebijakan Privasi - Kontak