18 April 2014

- - Beri respon

Gara-Gara Dikencingi, Waduk Portland Dikuras

Gara-gara secuprit air pipis, rusaklah cadangan minum senegara bagian. Ini bukanlah peribahasa baru. Pejabat Biro Air (setara PDAM mungkin) di Portland, Oregon, Amerika Serikat,  memutuskan menguras 38 juta galon air dari waduk setelah seorang pemuda kencing ke dalamnya pada hari Rabu (16/4) lalu.

Menurut situs berita NPR, tiga orang tak dikenal berhasil masuk tanpa izin ke lokasi penampungan air minum kota. Alhasil, Setelah Biro Air Portland tahu apa yang terjadi, mereka memutuskan air di penampungan berbentuk ginjal itu harus dibuang semua.

Penampakan waduk kota Portland.
Banyak pihak mengeluhkan keputusan tersebut karena dinilai membuang-buang air dengan sia-sia. Namun, Nick Fish, Komisaris Kota Portland menyatakan bahwa keputusannya membuang air itu sudah tepat.

"Saya tak punya pilihan," kata Fish, seperti dikutip koran setempat. "Saya tidak bisa menimbang-nimbang lagi ketika ada potensi risiko, betapapun kecilnya, yang akan berperngaruh terhadap kesehatan masyarakat. Terus terang, itu salah satu keputusan yang Anda tahu bakal dikritisi, tidak peduli apapun (hasilnya). Para profesional yang melaporkan kepada saya semua berkata, 'Buang airnya. Jangan mengambil risiko.' Ini keputusan konservatif tapi benar."

Ini bukan pertama kalinya Portland telah berurusan dengan masalah seperti itu. Pada tahun 2011, seorang pria juga tertangkap setelah buang air kecil ke dalam waduk. Dia mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman 24 jam pelayanan masyarakat di sebuah warung makanan lokal.

Pada 2011 lalu pengurasan dan pembersihan air memakan biaya sekitar 35.000 dolar AS. Tapi para pejabat yang berwenang tak tahu pasti berapa biayanya sekarang.

via: NPR

0 Komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan baik Anda puas maupun tidak. Saya juga tidak keberatan pengunjung meninggalkan komentar dengan tautan balik (backlink) sepanjang komentarnya cukup relevan, tidak terlalu promosi atau jualan. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Beranda - Tentang Berita Pilihan - Kebijakan Privasi - Kontak