29 Desember 2013

- - 1 comment

Sumber Polusi di Dalam Rumah

Orang pada umumnya beranggapan bahwa polutan utama yang mengotori udara (buangan mobil, asap pabrik, dsb) kebanyakan berada di luar rumah. Akan tetapi, ternyata anggapan ini tidak tepat. Justru udara dalam ruangan tempat kita tinggal itulah yang mungkin mengandung zat-zat terkotor bagi paru-paru kita tiap hari. Studi terkini menunjukkan bahwa alat-alat seperti lilin, printer, dan bahkan sepatu dapat mengisi kamar Anda dengan kontaminan berbahaya. Itu kata Ted Myatt, Sc.D., seorang pakar lingkungan di Boston. Tentu dia tidak menganjurkan orang tinggal di tenda saja. Studi tersebut hanya upaya mengingatkan serta anjuran-anjuran untuk meringankan beban pada sistem pernapasan kita.

Polutan: Lilin

Tentu, lilin membuat suasana menjadi syahdu atau hikmat, apalagi disertai aroma-aroma tertentu. Namun, bahan-bahan yang terbuat dari parafin kebanyakan berpotensi merugikan kesehatan Anda. Para peneliti di South Carolina State University menemukan bahwa lilin parafin memancarkan bahan kimia yang terkait dengan kerusakan hati, masalah neurologis, dan leukemia. Menurut Jeffrey Mei, pakar kualitas udara dalam ruangan dan penulis buku "My House Is Killing Me: The Home Guide for Families with Allergies and Asthma" menyatakan bahwa jelaga hitam ( sisa-sisa pembakaran) yang keluar dari lilin dapat merusak paru-paru dan jaringan jantung. 
Solusi: Pilih alat penerangan yang bersih seperti lilin berbahan dasar kedelai, yang dapat membakar pada tingkat lebih lambat dan memancarkan jelaga lebih sedikit. Jika Anda tak ada selain lilin parafin, kurangi frekwensi penggunaan lilin dan usahakan hanya di ruangan dengan sirkulasi udara yang baik.

Polutan: Printer

Printer memuntahkan lebih dari sekedar cetakan laporan-laporan di kertas. Mereka juga menyemprotkan banyak mikropartikel tinta, toner, dan ozon, yaitu zat yang bisa membuat iritasi pada paru-paru. Sebuah penelitian di Australia baru-baru ini menemukan bahwa sekitar sepertiga dari printer adalah "emitter tinggi". Artinya mereka mengeluarkan banyak partikel udara berbahaya seperti yang bisa Anda temukan saat lalu lintas padat.
Solusi: Atur printer di area yang berventilasi baik dan usahakan berdiri setidaknya 10 meter darinya. Dan, ingatlah untuk mencetak dalam warna hitam-putih tiap kali Anda bisa. Sebab, tinta warna menebarkan partikel-partikel yang lebih berbahaya. Untuk melihat apakah printer ada di daftar tinggi-emitor, kunjungi Laboratorium Kualitas Udara Internasional dan Kesehatan di: www.ilaqh.qut.edu.au.

Polutan: Debu

Umumnya berwarna abu-abu berserakan di pinggir dan bawah tempat tidur Anda. Debu juga mengandung milyaran serbuk sel-sel mati kulit Anda. Debu-debu dari sel mati itu sebenarnya makanan bagi binatang-binatang mikro, serangga, dan pembentuk daki di kulit. Semua itu bisa juga membahayakan, terutama bagi mereka yang rentan terhadap alergi.
Solusi: Sapu atau vakum tempat-tempat yang berdebu dengan energi tinggi partikulat udara (HEPA) setidaknya seminggu sekali. Bersihkan juga semua permukaan lainnya denganlap basah yang bersih. Bila perlu bersihkan tempat tidur, bantal, selimut, dll dengan penyemprot udara panas akan membunuh serangga-serangga mikro pemakan debu.

Polutan: Debu Sepatu

Ketika berjalan masuk rumah sambil mengenakan sepatu, kemungkinan Anda juga menyeret dalam beberapa kotoran di alas sepatu. Trotoar dan halaman dapat dikotori dengan debu timah, bintik-bintik cat, pupuk, dan kotoran hewan dan semua bisa menempel pada sepatu.
Solusi: Bersihkan kotoran atau rumput dengan menggosok sepatu Anda di atas keset (berbahan sabut kelapa adalah yang terbaik).

Polutan: Furnitur

Furnitur? Ya, di permukaan kayu atau papan boleh jadi ada kandungan partikel beracun  semisal lem, plitur, cat, dsb. Konon furnitur bisa menebarkan partikel-partikel yang dapat memicu ruam, mual, atau serangan asma.
Solusi: Ventilasi, ventilasi, dan lebih banyak ventilasi.
Mungkin masih banyak lagi lainnya, tergantung dengan apa saja isi rumah kita. Binatang peliharaan juga bisa menjadi sumber polutan, terutama bulu-bulu dan kotoran mereka. Banyak ya? Ember. Itu baru polutan udara, belum lagi air. Ya sudah yang penting disiplinkan diri untuk selalu menjaga kebersihan.

1 komentar:

Tinggalkan pesan baik Anda puas maupun tidak. Saya juga tidak keberatan pengunjung meninggalkan komentar dengan tautan balik (backlink) sepanjang komentarnya cukup relevan, tidak terlalu promosi atau jualan. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Beranda - Tentang Berita Pilihan - Kebijakan Privasi - Kontak