- Perhatikan masalah dengan jelas: Ini adalah komponen pertama dan terpenting sebelum kita menyelesaikan masalah. Upaya berupa tindakan memang dapat membantu Anda dalam mengatasinya, namun itu semua bisa tak ada artinya bila salah menilai masalah yang sedang dihadapi. Langkah terbaik (mungkin) adalah dengan selalu berusaha melihat permasalahan secara jernih dan logis, walau Anda sedang di bawah tekanan atau dikejar waktu. Ketenangan adalah kuncinya.
- Pahami masalah: Setelah bisa tenang dan fokus memandang permasalahan, hal yang perlu dilakukan berikutnya adalah merekonstruksi masalah. Istilahnya diurai atau dipecah-pecah menjadi komponen-komponen masalah yang lebih sederhana supaya lebih jelas dan lebih mudah dipahami. Dari situ dapat dibuat alur logika tentang hal-hal yang semestinya terjadi dan apa saja yang tidak semestinya terjadi. Apa saja (kemungkinan) penyebabnya? Di manakah bagian penting yang bisa dijadikan awal solusi? Mungkin melalui hubungan sebab - akibat (kausalitas), pola-pola, atau bahkan siklus yang sedang bekerja. Itu semua diperlukan guna mendapat pemahaman lebih baik tentang apa yang sedang Anda hadapi. Hindari sesat pikir.
- Rencanakan strategi penyelesaian: Setelah memiliki pemahaman yang baik tentang masalah yang sedang dihadapi, langkah selanjutnya adalah menyiapkan atau memulai langkah solusi. Biasanya antara masalah dan solusi adalah hubungan sebab dan akibat. Dalam menghadapi atau menyelesaikan masalah, Anda punya target atau hasil tertentu yang diinginkan. Oleh karena itu, penting artinya untuk memertimbangkan langkah apa saja yang perlu diambil untuk mencapai hasil tersebut. Mungkin Anda menilai bahwa penyelesaiannya tidak / belum bisa tuntas. Itu bukan soal karena setidaknya problem sudah separuh kelar ketimbang lari / bersembunyi dari persoalan.
- Melaksanakannya: Setelah mengurai langkah-langkah logis yang mengarah ke solusi dengan hasil yang Anda inginkan, maka jalankan rencana itu. Jika kondisi problem yang dihadapi dapat berubah saat eksekusi rencana, jangan malas atau ragu untuk mengevaluasi kembali strategi Anda. Perhatikan perkembangan yang terjadi setelah rencana dijalankan. Hal ini bisa menjadi sangat penting mengingat Anda mungkin perlu membuat keputusan penting, yaitu apakah perlu mengubah rencana Anda (rencana A menjadi rencana B?). Ingat, perubahan kondisi masalah tak selalu berarti bahwa langkah-langkah yang telah ditempuh bakal gagal. Perubahan yang terjadi boleh jadi adalah bagian dari proses penyelesaian. Selain itu, kadang memang perlu melaksanakan rencana awal sepenuhnya untuk mendapatkan gambaran lebih dalam tentang masalah yang dihadapi. Bila masalah yang ditemui semisal sebuah kesempatan langka yang hanya muncul sekali seumur hidup, mungkin pendekatan yang diperlukan adalah dengan langsung mencoba saja. Istilahnya trial and error.
- Mengevaluasi hasil: Setelah melihat jalannya rencana, pertimbangkan hasilnya apakah sesuai harapan. Jika tidak tercapai, renungkan lagi pendekatan Anda. Apakah ada kesalahan dalam rencana atau pelaksanaan? Atau, apakah hasilnya akibat sesuatu yang di luar dugaan? Mengevaluasi kembali langkah sangat bagus karena mungkin bisa sangat membantu Anda menyelesaikan masalah lainnya. Bila perlu dibuat catatan tentang hal itu.
03 Januari 2011
Tata Cara Menyelesaikan Masalah
Problem atau masalah selalu hadir dalam kehidupan sehari-hari. Tua, muda, kaya, miskin, anak-anak, atau dewasa, semua pasti sering menemui masalah dalam kehidupan. Karenanya, teknik penyelesaian masalah mestinya menjadi salah satu kemampuan terpenting dalam kehidupan. Bagaimana kita memandang atau menghadapinya seringkali akan menjadi faktor penentu kesuksesan hidup. Masalah bisa datang dalam berbagai bentuk dan krumitan. Berikut ini adalah panduan seadanya umum yang mungkin bisa memudahkan Anda menyelesaikan segala masalah.
Artikel Terkait: Pengetahuan,
Sosial
0 Komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan pesan baik Anda puas maupun tidak. Saya juga tidak keberatan pengunjung meninggalkan komentar dengan tautan balik (backlink) sepanjang komentarnya cukup relevan, tidak terlalu promosi atau jualan. Terima kasih atas kunjungan Anda.