Ilustrasi saja supaya tidak kosong. |
Menurut status seorang tokoh yang cukup saya hormati pendapatnya, beliau memberi sejumlah ancer-ancer untuk menilai seorang caleg dari kampanyenya. Menurutnya, bila caleg membuat acara kampanye personal, semisal kopdar, jamuan makan-makan, atau bagi-bagi sesuatu, itu tandanya:
- Dia kurang dikenal konstituennya
- Tidak punya prestasi yang terpublikasi atau pantas dipublikasikan
- Masih minim reputasi atau tidak punya sama sekali
- Tidak ada pengakuan sosial yang cukup signifikan
- Dia menginginkan jabatan publik
Nah, menurut saya sih atau setidaknya dari Dapil saya sendiri, semua caleg yang bisa saya pilih sesuai dengan ancer-ancer di atas alias meragukan semua. Maka, saya punya ide untuk memilih caleg yang jelas bermasalah saja atau tidak cukup pintar. Alasannya ada dua:
- Menurut berita ini, KPK terus mengawasi caleg bermasalah dengan sangat ketat. Jadi kalau kita pilih yang sudah ketahuan bermasalah, bila si caleg itu terpilih, besar kemungkinan langsung diproses KPK.
- Bila kita memilih caleg yang tidak pintar juga mirip-mirip. Mengingat dia tidak pintar, maka ketika melakukan korupsi tidak secanggih rekan-rekannya yang lebih pintar. Jadi, KPK akan dengan mudah menjeratnya.
- Anda membantu kerja KPK karena mereka sudah memantau caleg yang bermasalah tersebut. Bila pilih yang tidak pintar juga sama saja.
- Anda mungkin mendapat pahala karena membantu tegaknya rasa keadilan bagi masyarakat.
- Tidak ada penyesalan ketika caleg yang Anda pilih dipenjara.
- Hati dan pikiran lebih tenang karena tidak memilih kucing dalam karung (langsung kucing garong).
- Dan lain-lain silakan dipikirkan sendiri.
sedang musim kampanye sekarang ya mas jadi kita jangan asal milih ya pas pemilu nanti ;)
BalasHapusbetul gan... pilihlah yang sudah jelas (bakal ditangkap) saja :))
BalasHapus