24 November 2010

- - 2 comments

Ketahui Usia Dari Tetesan Darah


Ini berita baik bagi para penegak hukum, tapi berita buruk bagi pelaku kejahatan. Para ilmuwan baru-baru ini telah mengembangkan teknik untuk memerkirakan usia tersangka kejahatan hanya dari tetesan darah yang tertinggal di TKP. Mereka menyatakan metode baru ini bisa langsung digunakan oleh para ahli forensik. Mengetahui usia tersangka tentu penting untuk dijadikan petunjuk awal dalam menangkap pelaku kejahatan.

Teknik ini memanfaatkan karakteristik sel kekebalan tubuh yang ada dalam darah tiap orang, yaitu yang dikenal sebagai sel T (kok kayak nama virusnya Resident Evil). Sel T inilah yang memainkan peran kunci untuk mengenali organisme perusak seperti bakteri, virus, parasit, atau sel tumor.

Sebagai bagian dari proses mengenali perusak, sel-sel ini memroduksi molekul DNA sirkular. Jumlah molekul-molekul DNA sirkular--dikenal sebagai signal joint TCR excision circles (sjTRECs)---menurun secara konstan dengan berjalannya usia. Para peneliti menyatakan mereka telah menunjukkan bahwa fenomena biologis ini dapat digunakan untuk memerkirakan usia individu secara akurat dan andal.


Prediksi fenotipe manusia--sifat lahiriah seseorang seperti warna rambut atau warna mata--yang diambil dari DNA adalah hal baru bagi dunia forensik. Akan tetapi, saat ini baru beberapa sifat fenotip saja yang dapat diidentifikasi dari informasi DNA dengan akurasi dan dapat diaplikasikan di tataran praksis.

Eh tapi, di Indonesia penerapan teknik baru ini untuk mengidentifikasi pelaku tampaknya masih jauh. Soalnya koruptor yang terbukti bersalah saja bisa berlibur ke Bali ketika sedang menjalani hukuman.

Sumber: BBC

2 komentar:

  1. hahahaa.... hiya ya bener juga...
    kayaknya ilmu forensik apapun... gak bakalan bisa mengatasi pelaku kejahatan yang udah ketangkep agar ga kabur lagi.... ya kagak nyambuuung hahhaaa

    BalasHapus
  2. @elmoudy: hahahahaha... iya gan mau teknologi apa juga sama aja di sini mah

    BalasHapus

Tinggalkan pesan baik Anda puas maupun tidak. Saya juga tidak keberatan pengunjung meninggalkan komentar dengan tautan balik (backlink) sepanjang komentarnya cukup relevan, tidak terlalu promosi atau jualan. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Beranda - Tentang Berita Pilihan - Kebijakan Privasi - Kontak