02 Desember 2013

- - Beri respon

Kriteria yang Perlu Diketahui Tentang Water Purifier

Belakangan ini saya melihat beberapa produk water purifier atau pemurni air beredar di sejumlah mal. Model, sistem pemurnian, dan harganya beragam. Saya tertarik membeli tapi kan sebagai konsumen kita mesti teliti sebelum membeli. Sebab semua mengklaim bisa menyediakan air bersih, sehingga penting untuk mengetahui faktor-faktor apa yang perlu dipertimbangkan saat membeli


Dari hasil browsing di internet saya menemukan beberapa kriteria yang perlu diketahui tentang water purifier beserta kelebihan dan kekurangannya. Berikut ini rangkuman seadanya.

Alat pemurni air bekerja dengan beberapa sistem yang berbeda. Ada yang menggunakan filter dari bahan tertentu, cahaya ultraviolet, dll. Tiga di antaranya:

Activated Carbon 

Sistem pemurnian satu ini katanya menggunakan butiran-butiran karbon ini bermuatan ion positif bercampur molekul perak. Sistem ini mampu menghilangkan zat-zat berbahaya seperti pestisida dan herbisida, klorin, radon, dan bahan kimia lainnya. Filter ini diukur dengan kepadatan partikel (dalam mikron) dan dapat diganti karena bila sudah lama dipakai akan berkurang efektivitasnya.

Jadi, semisal sebuah produk menawarkan filter 0,5 mikron pasti lebih efektif daripada yang 10 mikron. Alat dengan sistem seperti ini kemungkinan besar cukup murah dan dapat dipasang langsung ke keran air, misalnya.

Ultraviolet Filter

Filter ini menggunakan radiasi UV untuk menonaktifkan atau mematikan organisme-organisme berbahaya yang terbawa air. Dia memerlukan listrik agar bisa dioperasikan dan menggunakan energi yang kira-kira setara 60 watt bohlam. Alat dengan sistem ini bisa menjadi tambahan bagi alat yang lebih murah di atas.Namun, sistem ini biasanya tak menawarkan penyimpanan yang cukup banyak dan tidak mampu menghilangkan zat-zat seperti logam berat atau bahan kimia seperti arsen, nitrat, dan besi. Alat ini konon juga tidak efektif untuk menyingkirkan bau dari air yang telah terkontaminasi.

Reverse Osmosis Filter

Sistem pemurnian air ini agak rumit dan karenanya agak mahal. Cara kerjanya adalah memompa air melewati membran semipermeabel(?), yang tujuannya menyaring sebagian air yang bersih agar terpisah dari kotoran. Sistem ini dikenal mampu menghilangkan jejak arsenik, nitrat, natrium, tembaga dan timah, beberapa bahan kimia organik, fluoride, tetapi tidak seefektif filter ultraviolet terhadap bakteri dan virus. 

Dari ketiga sistem di atas, tampaknya cukup penting diketahui bahwa alat pemurni yang kita pakai sebaiknya disesuaikan daerah di mana kita tinggal. Misalnya, untuk daerah yang tingkat polusi airnya rendah, memakai air tanah, maka filter karbon mungkin sudah cukup. Selain itu, sistem pertama tidak butuh listrik jadi cocok untuk daerah-daerah yang baru terlanda bencana alam, umpamanya.

Bila yang diinginkan adalah pemurnian yang hanya menghilangkan bakteri dan virus, sistem ultraviolet tampaknya lebih cocon. Sistem terakhir mungkin lebih pas digunakan untuk daerah-daerah dengan tingkat pencemaran cukup tinggi, semisal daerah buangan limbah pabrik atau apa gitu.

Satu hal lagi, saya menemukan produk pemurni air yang ternyata dikembangkan oleh ilmuwan asal Indonesia, dari ITB Bandung. Katanya sih sistem pemurni dengan pompa tangan yang akan dipatenkan ini memakai membran terintegrasi.

Katanya,
Sistem yang digunakan adalah sistem ultrafiltrasi yang mampu menyisihkan berbagai kontaminan seperti kekeruhan, koloid, zat organik, bakteri, dan bahkan virus.
Nah, Anda mau pilih yang mana? Kalau saya sih menunggu kalau ada duitnya.

0 Komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan baik Anda puas maupun tidak. Saya juga tidak keberatan pengunjung meninggalkan komentar dengan tautan balik (backlink) sepanjang komentarnya cukup relevan, tidak terlalu promosi atau jualan. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Beranda - Tentang Berita Pilihan - Kebijakan Privasi - Kontak