06 Agustus 2012

- -

Federasi Berkuda Internasional Mencabut Larangan Penggunaan Kuda Klon di Olimpiade

Pekan ini di Olimpiade London, kuda Jerman bernama Sam meraih emas di nomor final individual equestrian eventing. Penampilannya luar biasa hingga muncul pertanyaan: Apakah bila Sam nanti diklon, keturunannya itu boleh ikut olimpiade juga?


Pertanyaan ini muncul setelah bulan Juli 2012 lalu Féderation Equestre Internationale (FEI), federasi olah raga berkuda internasional, mencabut larangan kuda hasil klon dan keturunannya berlaga di Olimpiade. Para pembiak berkantung tebal mungkin akan mencoba menyalin kuda favorit mereka dan menjual dengan harga tinggi. Tapi teknologi klon tidaklah mudah, mahal, dan tak ada jaminan hasil klon akan cocok dengan bakat asli yang ingin diwarisinya.

Kuda hasil klon telah lahir pada 2003, yang dinamai Prometea. Sampai saat ini sudah ada beberapa ratus klon kuda, yang dibiakkan terutama untuk pembibitan, bukan untuk bertanding. Proses satu kali klon biayanya sekitar 100 ribu dolar AS (sekitar 800 juta rupiah). Kalau bonus medali satu emas adalah semiliar rupiah, boleh jadi klon kuda balap dianggap cukup menguntungkan.


Menurut Graeme Cooke, direktur kedokteran hewan untuk FEI, penggunaan paling umum kuda klon adalah untuk mengabadikan bahan genetika kuda tertentu saja. Kuda aslinya menjadi atlet dan bersaing, tapi salinannya hanya untuk 'mesin' pembiakan anak-anak kuda.

Sementara itu, ada satu hal pasti dalam dunia klon: Tidak akan ada tim renang yang terdiri dari klon-klon Michael Phelps, setidaknya dalam waktu dekat.
Beranda - Tentang Berita Pilihan - Kebijakan Privasi - Kontak