16 Februari 2011

- -

Mobil Bertenaga Angin ini Bisa Menempuh Jarak 5000 Kilometer

Alkisah ada pembawa acara televisi dan insinyur asal Jerman yang telah menyelesaikan perjalanan sejauh hampir 5000 km melintasi benua Australia. Jarak sejauh itu ditempuh hanya dengan mengendarai Wind Explorer, sebuah mobil elektrik ringan bertenaga angin. Atau, mobil yang ditarik dengan layang-layang, mirip yang dilakukan peselancar. Eh, tenaga listrik juga sih.


Perjalanan 18 hari yang dirintis Dirk Gion dan Stefan Simmerer tersebut berhasil menciptakan tiga rekor dunia sekaligus. Menyeberang benua dengan kendaraan bertenaga angin pertama, kendaraan darat bertenaga angin yang menempuh jarak terjauh, dan jarak terpanjang yang berhasil dilalui kendaraan tenaga angin dalam 36 jam.


Wind Explorer adalah prototipe kendaraan elektrik seberat 200 kg, termasuk baterai sebagai sumber tenaganya. Mobil unik ini dibangun dengan bahan dasar serat karbon, frame dari aluminium, dan ban sepeda. Selama perjalanan, kapanpun kondisi memungkinkan, baterai lithium-ion berkekuatan 8 kWh bisa diisi sampai penuh dalam tempo semalam lewat turbin angin portabel. Dengan carai inilah mereka berdua dapat menempuh perjalanan sepanjang itu dengan biaya listrik kurang dari 15 dolar Aussie.


Mereka sudah berangkat dari Perth pada 21 Januari 2011 lalu, tapi masih dalam rangka melaksanakan serangkaian tes. Perjalanan sesungguhnya baru dimulai 26 Januari ketika meninggalkan Albany, ujung Selatan daratan Australia. Untuk 800 km pertama kendaraan ini sepenuhnya hanya menggunakan tenaga listrik.


Lalu, mengingat hembusan angin di daerah Nullarbor Plain biasanya cukup kuat, Gion dan Simmerer kemudian menggunakan layang-layang untuk menarik kendaraan mereka. Caranya, satu orang bertugas menyetir mobil, sedangkan satunya bermain layang-layang besar seperti parasailing.

Perjalanan panjang Wind Explorer itu melintasi negara bagian Australia Barat, Australia Selatan, Victoria, New South Wales, hingga tiba di Sydney 14 Februari lalu. Selama perjalanan mobil ini mampu mencapai kecepatan 80 km/jam. Pada 31 Januari adalah hari terbaik bagi Wind Explorer karena di hari itu mereka mampu mempuh jarak sampai 493 km (mungkin sejauh perjalanan Jakarta-Cirebon).


Perjalanan itu menjadi luar biasa mengingat Gion dan Simmerer baru merencanakannyya musim panas tahun lalu. Dalam hitungan minggu mereka mampu menarik dukungan industri, termasuk suplai kerangka bodi dan baterai. Memang, mobil tenaga angin ini sepertinya tidak cocok untuk diproduksi secara massal. Namun, setidaknya upaya mereka menunjukkan bahwa teknologi ramah lingkungan bisa dikembangkan oleh individu-individu kreatif yang tak gampang menyerah dengan keadaan.

Videonya:



Sumber: gizmag
Beranda - Tentang Berita Pilihan - Kebijakan Privasi - Kontak