Bagaimana cara kerjanya sih? Berikut ini adalah grafis yang menerangkan cara kerjanya berikut video resmi dari GITEWS.
Beberapa fitur GITEWS
* Sistem ini konon telah dimodifikasi supaya sesuai dengan kondisi Indonesia dan berbeda dari sistem peringatan dini lainnya karena memakai perangkat teknologi terbaru.
* Ketika tsunami terjadi, gelombang pasang (dalam kasus ekstrim) bisa mencapai pantai dalam waktu 20 menit, sehingga hanya sedikit waktu tersisa untuk memperingatkan penduduk sekitar. Ini adalah faktor utama yang dijadikan pertimbangan untuk konsep seluruh system.
* Sistem ini juga menggunakan:
- Pengukur gelombang pasang yang terintegrasi dengan sistem penerimaan GPS dalam menerima data level permukaan laut (vertikal dan horisontal) di sembilan lokasi di Samudera Hindia.
- Buoy GPS yang bekerja secara independen sebagai pengukur tsunami
- Perangkat lunak bernama TsunAWI untuk mensimulasi dan menyatukan gambaran umum situasi secara keseluruhan dengan membandingkannya dengan database.
- Decision Support System (DSS) untuk mengumpulkan semua data, informasi, dan pemodelan arus untuk membuat keputusan apakah peringatan tsunami perlu disebarluaskan atau tidak.
Sistem yang kabarnya berbanderol 1,4 triliun rupiah (US$ 130,2 juta) ini sebetulnya sudah dirancang dan teruji dengan baik untuk mendeteksi gempa serta andal memprediksi kemungkinan tsunami hanya dalam tempo lima menit. Kendati begitu, sistem sebaik apapun tentu masih menyisakan kemungkinan gagal mengingat banyak faktor tak terduga yang bisa membuat sistem canggih ini batal bekerja.
Bencana alam sangat sulit dihindari yang paling bisa dilakukan adalah mendeteksi dan belajar cara penanggulangan bencana untuk mengurangi resiko jika sewaktu-waktu datang, contohnya seperti benjir, gempa atau tsunami
BalasHapus