Dalam lima puluh tahun terakhir 5 - 60 anjing melompat terjun dari Jembatan Overtoun Skotlandia dan mati. Lebih aneh lagi, beberapa tahun yang lalu ada lima anjing melompat selama kurang dari enam bulan. Daily Mail pernah menulis sebuah artikel yang menampilkan laporan para pemilik anjing yang mengajak peliharaannya jalan-jalan di atas jembatan tersebut. Lalu, tiba-tiba saja anjing mereka, tanpa bisa diduga sebabnya, melompat dari jembatan, terjun 15 meter ke arah bebatuan di bawahnya. Lebih aneh lagi, ada laporan tentang "percobaan ulang" dari beberapa anjing yang selamat, mereka melompat lagi untuk kedua kalinya.
Banyak teori yang beredar soal mengapa anjing bereaksi aneh di jembatan tersebut. Ada yang bilang anjing-anjing itu sengaja bunuh diri, mungkin akibat depresi atas perlakuan pemiliknya atau bahkan lantaran kekuatan supranatural. Penelitian lebih baru menunjukkan kemungkinan bahwa aroma musang, binatang yang diketahui hidup di bawah jembatan, memancing reaksi para anjing.
LiveScience melaporkan bahwa pada 2005 lebih dari 1000 kodok tiba-tiba meletus di Jerman. Otopsi mengungkap bahwa burung telah memakan hati mereka, yang kemudian menyebabkan tubuh kodok-kodok itu membusung dan kemudian meledak. Tapi tidak jelas burung macam apa gerangan.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa domba punya kecenderungan sekadar mengekor siapapun pemimpinnya. Ini terbukti ketika lebih dari seribu domba terjun dari sebuah tebing di Turki pada 2005. Menurut laporan BBC, hal itu menyebabkan 400 domba mati, sedangkan 1.100 lainnya yang jatuh tetap hidup. Penyebabnya, domba-domba di barisan lebih belakang jatuh di atas tubuh kawannya yang jatuh duluan di jurang sedalam 15 meter itu. Bunuh diri massal domba itu sempat mengguncang kehidupan desa di provinsi Van Timur. Sebab, sebagian besar keluarga sangat bergantung pada domba mereka untuk bertahan hidup. Kerugian ditaksir sekitar 100 ribu dolar AS.
Ribuan burung serta jutaan ikan ditemukan mati secara massal di seluruh dunia. Ikan yang mati mendadak ditemukan di Maryland, Arkansas, Brasil, dan Selandia Baru. Sementara itu, sejumlah unggas mati massal ditemukan di Arkansas, Louisianna, Kentucky, dan Swedia. Ada teori yang menyatakan burung-burung itu mati akibat badai dan petir, tapi ada juga teori bahwa mereka stres akibat kembang api pesta tahun baru. Mana yang betul, ya?
300 kuda nil ditemukan tewas di sebuah taman di Uganda pada 2004. Sebuah penyelidikan mengungkap bahwa kematian massal itu karena wabah anthrax yang ditemukan dalam air tempat mereka berkubang dan minum. Baru-baru ini ada lagi 83 kuda nil yang mati akibat wabah anthrax lain di Uganda.
Majalah Time melaporkan bahwa pada 2009 banyak varietas burung mati dalam jumlah sangat besar di Chili. Ribuan flamingo, 1.200 penguin, dan sekitar 60 pelikan ditemukan mati dalam dua bulan. Tak ditemukan alasan mengapa semua burung itu mati tiba-tiba, walau beberapa teori mengarahkan ke pemanasan global, polusi, atau cuaca panas luar biasa.
Di tahun 2009 ada 194 paus pilot dan enam lumba-lumba terdampar secara tiba-tiba di sebuah pulau antara Australia dan Tasmania. Beberapa bulan sebelumnya, lebih dari 150 paus pilot terdampar di pantai Barat Tasmania. Sebuah teori menunjukkan kemungkinan adanya gangguan ekologi akibat keberadaan manusia di sekitar tempat tinggal mereka.
National Geographic memerkirakan bahwa 10 ribu rusa kutub telah mati bareng-bareng di Kenya. Hewan-hewan itu tenggelam ketika mencoba bermigrasi ke seberang sungai, yang mengakibatkan satu persen dari seluruh populasinya musnah. Artinya musim migrasi mendatang jumlah populasi yang sudah 99% itu bakal menyeberang sungai yang sama lagi. Berapa banyak lagi yang bakal mati?
Kematian massal satu ini bahkan lebih lama dari ukuran abad. Ini adalah pemusnahan massal yang terjadi sekitar 65 juta tahun lalu. Tepatnya di kawah Chicxulub, yang terbentuk ketika sebuah asteroid atau komet menghantam bumi, memusnahkan lebih dari 50% spesies yang ada. Dinosaurus tak cuma mati bareng, mereka sampai punah.
Sejumlah situs berita dunia melaporkan adanya hujan katak/kodok di berbagai tempat. Saya menemukan dua berita, yaitu di Jepang dan di Cina. Satu lagi adalah hujan ikan di Australia. Kapan hujan duit?
Sumber: The Huffington Post dan situs-situs lokal
sungguh tragis, mas. berbagai jenis satwa di dunia makin lama makin banyak yang punah. dunia agaknya juga makin terancam dampak global warming sehingga berbagai jenis satwa itu sdh ndak mampu lagi bertahan hidup.
BalasHapusbiasanya alam menyeimbangkan dirinya sendiri. tinggal apakah eksistensi manusia termasuk dalam skenarionya.
BalasHapus