13 Januari 2011

- - Beri respon

Ayo Sumbang Rp1000 Saja Untuk Memulangkan TKI yang Telantar!

Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri. Ungkapan yang terdengar dilematis. Akan tetapi, mungkin memang itulah solusi terbaik sementara bagi ribuan TKI yang telantar di luar negeri. Akhir tahun lalu kepedulian bagi anak-anak TKI yang telantar sudah digalang. Mengandalkan pemerintah tampaknya lebih banyak menghasilkan kekecewaan, maka kini ada gerakan lanjutan, yaitu gerakan untuk memulangkan TKI telantar.


Ini adalah gerakan solidaritas swadaya masyarakat yang digalang oleh Migrant Care bersama koalisi masyarakat sipil lainnya. Mereka mengajak masyarakat Indonesia mengumpulkan dana urunan, Rp1000 saja untuk memulangkan para TKI yang telantar di luar sana. Menurut estimasi MC biaya pemulangan 200 TKI yang tercatat terkatung-katung hanya Rp1,7 milyar.

Sampai Rabu (12/1) sudah sekitar 200 buruh migran Indonesia terlantar di kolong jembatan di Arab Saudi dan dalam kondisi yang memprihatinkan. Dengan segala keterbatasan, mereka (terutama para perempuan dan anak-anak) bertahan untuk hidup di tengah ketidakpedulian pemerintah terhadap nasib mereka. Tidur di trotoar di tengah udara dingin hanya dengan beralaskan tikar setiap hari sembari menanti uluran tangan siapapun untuk sekedar makan.

Kita bisa membantu mereka. Caranya, silakan kunjungi situs Migrant Care untuk informasi selengkapnya. Menurut Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, tiap tahun TKI menyumbangkan PNBP (Penghasilan Negara Bukan Pajak) sebesar Rp600 milyar dari biaya perlindungan US$15 yang dibayarkan ketika akan berangkat. Selain itu, pada 2010 TKI juga menyumbang devisa bagi negara sebesar US$7,1 milyar. Mereke adalah saudara-saudara kita, mari tunjukkan kepedulian dengan turut menyumbang Rp1000 atau setidaknya sebarkan informasinya kepada teman dan kerabat Anda.

Kita bisa pulangkan mereka secara swadaya! Laporan hasil sumbangan bisa dilihat di blog ini.

0 Komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan baik Anda puas maupun tidak. Saya juga tidak keberatan pengunjung meninggalkan komentar dengan tautan balik (backlink) sepanjang komentarnya cukup relevan, tidak terlalu promosi atau jualan. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Beranda - Tentang Berita Pilihan - Kebijakan Privasi - Kontak