22 November 2010

- - 4 comments

Semua Spesies Harimau Di Dunia Terancam Punah Dalam 12 Tahun

Harimau liar konon bakal punah dalam 12 tahun. Itu jika negara-negara di mana mereka masih berkeliaran gagal mengambil tindakan cepat untuk melindungi habitat mereka dari perburuan. Demikian pendapat para pakar satwa liar global dalam pertemuan di St. Petersburg, Rusia, Minggu (21/11) lalu.

Apa pentingnya menyelamatkan spesies pemakan daging itu? Secara umum tentu untuk menjaga keseimbangan alam. Harimau adalah predator puncak dari rantai makanan yang punya fungsi menjaga ekosistem di hutan rimba, terutama di hutan tropis Asia. Bila mereka lenyap atau dilenyapkan, itu artinya ada bagian penting yang hilang dalam sistem rantai makanan. Keberadaan harimau membantu menjaga jumlah populasi herbivora seperti rusa, kerbau, serta omnivora macam babi hutan. Alam mengontrol proporsi jumlah populasi binatang di hutan dengan menempatkan predator. Ketiadaan pemangsa akan meningkatkan populasi hewan-hewan herbivora dan omnivora yang pada akhirnya juga akan berdampak pada manusia.

Jumlah populasi harimau dari tahun ke tahun cenderung menurun. Menurut World Wildlife Fund (WWF) dan para pakar populasi harimau yang hidup di alam bebas hanya tinggal 3200 saja, turun drastis dari 100 ribu ekor yang diperkirakan berkeliaran seabad lalu.

Lebih lanjut James Leape, direktur jenderal WWF, juga mengatakan di pertemuan di St. Petersburg bahwa jika tindakan perlindungan yang tepat tak diambil, harimau mungkin punah pada 2022, yaitu Tahun Harimau berikutnya pada sistem penanggalan Cina. Harimau juga dijadikan salah satu simbol keseimbangan spiritual manusia dalam lambang Ying-Yang bersama seekor naga.

Selama seratus tahun terakhir habitat terus dihancurkan, baik dengan membuka lahan di hutan maupun eksploitasi hutan untuk bahan konstruksi. Selain itu, harimau juga diburu untuk diambil kulit dan bagian tubuh lainnya bagi bahan ramuan obat tradisional Cina.

Tiga dari sembilan subspesies harimau (Bali, Jawa, dan Kaspian) dinyatakan telah punah dalam kurun 70 tahun terakhir. Belum lama ini ada berita tentang turunnya harimau dari gunung Merapi setelah meletus. Tapi, di media lain disebutkan bahwa yang turun adalah macan tutul. Entah mana yang benar, tapi yang jelas baik populasi harimau ataupun macan tutul kabarnya sama-sama menurun drastis.

KTT khusus tentang konservasi harimau itu akhirnya menyetujui program untuk menggandakan populasi harimau dunia sampai 2022. Program didukung pemerintah dari 13 negara yang masih memiliki populasi harimau: Bangladesh, Bhutan, Kamboja, Cina, India, Indonesia, Laos, Malaysia , Myanmar, Nepal, Thailand, Vietnam, dan Rusia.

Program Pemulihan tersebut diperkirakan bakal membutuhkan dana sekitar 350 juta dolar AS dalam lima tahun pertama dari rencana 12 tahun. KTT juga akan mencarikan donor untuk membantu pemerintah membiayai konservasi di negara masing-masing. 30 persen di antaranya akan digunakan buat menekan perburuan harimau sekaligus binatang yang mereka mangsa.

"Bagi sebagian besar manusia, harimau adalah sumber inspirasi dan salah satu keajaiban dunia," kata Leape kepada The Associated Press. Selain melalui pembiakan, program juga bertujuan untuk melindungi habitat harimau, memberantas perburuan liar, penyelundupan, dan perdagangan ilegal. Selain itu, juga akan ada upaya menciptakan insentif bagi masyarakat setempat untuk dilibatkan bila membantu melindungi salah satu spesies kucing raksasa itu.

4 komentar:

  1. Looks like you are an expert in this field, you really got some great points there, thanks.

    - Robson

    BalasHapus
  2. makasih bos infonya dan salam sukses

    BalasHapus

Tinggalkan pesan baik Anda puas maupun tidak. Saya juga tidak keberatan pengunjung meninggalkan komentar dengan tautan balik (backlink) sepanjang komentarnya cukup relevan, tidak terlalu promosi atau jualan. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Beranda - Tentang Berita Pilihan - Kebijakan Privasi - Kontak