02 November 2014

- - Beri respon

Inti Program Catur - Yang Penting Bisa Main Catur

Sejak berabad-abad lamanya, para ilmuwan dari berbagai zaman sangat tertarik mempelajari rahasia kerja otak manusia. “Komputer” alami, yang terdapat dalam tempurung kepala ini memang kelebihan utama manusia dibandingkan makhluk lainnya. Tapi, otak memang selalu diselimuti berbagai misteri.


Sepandai-pandai mesin catur, dia hanya sparing catur.
Keingintahuan para ilmuwan—khususnya pakar kecerdasan tiruan (artificial intelligence)--makin menjadi, ketika mesin catur digital pertama berhasil dbuat pada tahun 1950-an. Sejak saat itu, pakar catur bersama dengan pakar komputer mulai mengembangkan bermacam-macam program catur.

Tujuan utama dibuatnya komputer yang dapat bermain catur adalah sebagai hiburan bagi pecatur. Dengan adanya mesin catur yang cukup cerdas, seorang pecatur dapat berlatih sekaligus mendapatkan kesenangan bermain tanpa bantuan orang lain. Tujuan lainnya adalah menggunakan catur sebagai alat bantu dalam memahami cara kerja otak manusia.

Pada awalnya, proyek ilmiah tersebut berjalan sukses dan menarik minat banyak ilmuwan dari berbagai bidang ilmu. Puncaknya adalah pada 1996, ketika IBM—salah satu produsen komputer ternama—memperkenalkan produk bernama Deep Blue (DB).

Dengan menggunakan teknologi komputer tercanggih saat itu, mesin catur tersebut mampu megalahkan juara manusia, Garry Kasparov. Komputer yang dipakai adalah model mainframe RS/6000. Mesin tersebut menggunakan 480 prosesor khusus, yang memang didesain untuk permainan catur.

Program yang dijalankan di atas sistem operasi AIX itu, mampu mengevaluasi hingga 100 juta posisi per detik. Dengan kemampuan seperti itu, basis data (database) langkah dan posisi yang dapat disimpan menjadi sangat besar.

Pada pertemuan pertama, DB memang mampu mengungguli manusia. Tapi pada pertemuan berikutnya, Kasparov mampu menekuk pecatur tiruan tersebut dengan skor 4-2. Setelah kegagalan tersebut, DB di-upgrade secara besar-besaran oleh IBM. Pada bulan Mei 1997, mereka mengadakan tanding ulang dan kali itu mesin yang mampu memenangi pertarungan.

Tapi, di balik kemenangan tersebut terdapat kecurangan oleh para pemrogramnya. Data yang ada dalam DB ternyata sempat diubah di pertengahan pertandingan. Ini yang akhirnya menjadikan kemenangan mesin atas manusia itu dipertanyakan—terutama oleh pakar kecerdasan tiruan. Setelah kasus tersebut, proyek DB akhirnya dimusnahkan.

Basis Data

Pada perkembangan selanjutnya, program-program catur makin mengandalkan basis data dalam pengoperasiannya. Namun, sistem komputer yang dipakai tidak lagi harus dengan desain khusus seperti DB.

Dengan kemampuan penyimpanan dan pengolahan data yang lebih matang, program-program seperti Shredder, Fritz, dan Deep Junior bisa dijalankan pada PC rumahan.

Semuanya mengandalkan kumpulan data dari langkah-langkah catur dari berbagai turnamen maupun dari lawan main yang pernah dihadapi. Selain itu, teknik pencarian data juga dibuat makin efisien, sehingga mesin makin lihai dalam menentukan langkah terbaik yang akan diambil. Hasilnya, program-program catur tersebut makin sulit dikalahkan oleh manusia.

Namun, menurut para pakar kecerdasan tiruan, kemampuan mesin-mesin tersebut tidak mencerminkan cara kerja otak manusia. Oleh karena itu, studi kecerdasan tiruan dengan menggunakan mesin catur lambat-laun mulai ditinggalkan. Dari sudut pandang seorang pecatur mungkin bukan menjadi masalah. Mesin memang tidak bisa meniru cara kerja otak manusia dalam banyak hal, tapi paling tidak bisa diajak bermain catur.

Info: Arsip artikel tahun 2005

0 Komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan baik Anda puas maupun tidak. Saya juga tidak keberatan pengunjung meninggalkan komentar dengan tautan balik (backlink) sepanjang komentarnya cukup relevan, tidak terlalu promosi atau jualan. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Beranda - Tentang Berita Pilihan - Kebijakan Privasi - Kontak