28 November 2013

- - Beri respon

Telah Ditemukan Alat yang Mampu Mendeteksi Pelaku Bom Bunuh Diri

Satu penemuan bisa menginspirasi penemuan yang lain. Demikian pula dengan pistol radar polisi yang digunakan untuk mendeteksi pengendara ngebut. Alat tersebut telah menginspirasi versi baru untuk bisa dipakai mengidentifikasi calon pembom bunuh diri di antara kerumunan orang.

Cara kerjanya adalah dengan menembakkan gelombang microwave pada mobil dan mengukur pergeseran Doppler dari sinyal yang terpantul untuk menghitung kecepatannya. Namun, kekuatan dan polarisasi dari sinyal yang terpantulkan dapat juga memberi informasi tambahan mengenai ukuran, bentuk objek yang terpantul, serta terbuat dari materi apa.

William Fox dari Naval Postgraduate School di Monterey dan John Vesecky dari Universitas California baru-baru ini meneliti apakah sinyal kabel dalam rompi (bom) bunuh diri dapet juga ditangkap pistol radar untuk mendeteksi tersangka di tengah keramaian. Ini adalah berita baik tentunya buat pasukan-pasukan anti teror dalam mencegah aksi terorisme dengan bom bunuh diri.

Dua peneliti tersebut menggunakan perangkat lunak untuk mensimulasikan bagaimana sinyal radar pada 1 gigahertz dan 10 gigahertz akan memantul dari permukaan kabel melingkar (di sekitar bom) yang biasanya digunakan para pembom bunuh diri. Mereka menemukan bahwa sinyal paling jelas terpantul dari kisaran 10 gigahertz.

Mereka kemudian bereksperimen dengan menembakkan gelombang radar daya rendah pada 10 gigahertz 10 terhadap sekelompok relawan, yang beberapa dari mereka mengenakan rompi dengan kabel seperti rompi bunuh diri. Haslinya, 85 persen polarisasi sinyal tercermin dapat dengan mengidentifikasi pelaku dari jarak hingga 10 meter.

Dengan keberhasilan itu, baik Fox maupun Vesecky berharap Angkatan Darat AS mau mendanai pengembangan lebih lanjut. Pendanaan tentu memungkinkan mereka untuk melanjutkan riset untuk meningkatkan ketajaman deteksi. Selain itu, ada sejumlah perbaikan yang perlu dilakukan untuk menghindari salah deteksi terhadap bahan-bahan logam pada pakaian dalam, perhiasan, sabuk, dsb.

Bila penemuan ini nanti jadi diproduksi, tampaknya penggunaan utama adalah pada pos-pos pemeriksaan militer, meski terbuka pula peluang pemasangan di tempat umum yang dikombinasikan dengan kamera CCTV di mal misalnya, stasiun kereta api, bandara, gedung-gedung bertingkat, dll.

Sumber: NewScientist

0 Komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan baik Anda puas maupun tidak. Saya juga tidak keberatan pengunjung meninggalkan komentar dengan tautan balik (backlink) sepanjang komentarnya cukup relevan, tidak terlalu promosi atau jualan. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Beranda - Tentang Berita Pilihan - Kebijakan Privasi - Kontak