07 Maret 2013

- - Beri respon

Mengoptimalkan Sumber Daya Hosting dengan Cloudflare

Kalau kita masih dalah tahap hosting alias satu server ramai-ramai, mengoptimalkan sumber daya hosting dengan cloudflare akan sangat membantu. Buat yang belum tahu baiknya saya jelaskan dulu. Cloudflare adalah salah satu bentuk layanan CDN (Content Delivery Network) yang tugasnya menddistribusikan konten sebuah situs agar lebih cepat serta menjaga keamanan situs yang dilayaninya. Cloudflare pada prinsipnya menjadi jembatan antara pengakses dan situs. Mereka menyediakan layanan gratis dan berbayar.

Cara Kerja Umum

Pertama, Cloudflare memiliki jaringan pusat data atau data center di beberapa negara. Dalam melayani situs, Cloudflare menampung sejumlah konten dari situs (cache) dan didistribusikan kepada pengunjung menurut letak geografis mereka dan karena itu akses ke situs bisa lebih cepat.

Beberapa peta jaringan Cloudflare:
Benua Asia : Singapura, Sydney, Hongkong, Tokyo
Benua Eropa : Paris, Frankurt, Amsterdam, London
Benua Amerika : Los Angeles, San Jose, Dallas, Chicago, Miami, Ashburn, Newark

Kedua, Cloudflare menyimpan konten dalam bentuk konten statis (HTML dan gambar) maupun dinamis (database dan script) yang sudah dioptimalkan dan itu mengurangi permintaan di server situs yang dilayaninya. Karena itu, beban permintaan proses yang memakan sumber daya server seperti CPU dapat dikurangi. Manfaatnya, pekerjaan server menjadi lebih ringan dan penggunaan bandwidth lebih hemat karena sebagian dibebankan ke Cloudflare.

Ketiga, Cloudflare juga menyediakan beberapa layanan tambahan seperti pengamanan dari para peretas. Mereka memiliki database alamat-alamat IP yang diketahui sering menyusup ke berbagai situs. Kita bisa bisa membuat aturan-aturan sendiri tentang bagaimana orang mengakses konten termasuk dari halaman mobile.
Gambaran umum dapat dilihat pada gambar di bawah ini:


Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan

- Peningkatan Kinerja Situs: CloudFlare memiliki server proxy di berbagai lokasi di dunia. Mengingat proxy yang terdekat dengan situs kita ada (dalam hal ini Singapura atau Sydney), artinya layanan Cloudflare sangat mungkin dapat meningkatkan performa situs kita. Sebagai tambahan, ada sejumlah penelitian yang menunjukkan bahwa bila situs yang diakses cukup cepat, pengunjung jadi semakin betah.

- Bot dan Ancaman Perlindungan: CloudFlare menggunakan data dari Project Honey Pot, sebuah proyek pendataan alamat peretas, sumber dari tempat lain, serta dari komunitas mereka sendiri untuk mengidentifikasi ancaman dan mengantisipasinya bahkan sebelum mereka sampai ke situs kita. Laporan mengenai informasi ini bisa dilihat melalui halaman profil kita.

- Dapat memberitahu Pengunjung bila komputer mereka terinfeksi virus: CloudFlare memberitahu pengunjung betulan (bukan bot) yang komputernya terinfeksi untuk membersihkan malware atau virus. Pengunjung tertentu yang dicurigai sebagai robot peretas juga bisa dicegah masuk dengan proteksi CAPTCHA sebelum mengakses ke situs kita.

- Offline Mode: Bila server kita sedang mati atau mengalami gangguan teknis, pengunjung masih bisa mengakses situs kita karena CloudFlare menyimpan cache halaman dengan update terakhir.

- Penggunaan CPU lebih rendah: Permintaan proses yang memakan sumber daya CPU menurun secara keseluruhan.

- Statistik lebih detail: Kita dapat melihat statistik yang lebih detail ketimbang dari Google Analytics karena kita bisa melihat data pengunjung manusia (robot Google-Bing-Yahoo dsb) dan ancaman peretas.

Kekurangan (Keterbatasan)

- CloudFlare mungkin memengaruhi program statistik di server (bila ada) karena dia mengambil alih sejumlah proses permintaan pengunjung, walau untuk program berbasis JavaScript seperti Google Analytics tidak terpengaruh.

- CloudFlare membuat cache file statis seperti gambar. Walau beban server berkurang, pemanggilan sejumlah file seberti gambar atau animasi flash mungkin agak lebih lama dibanding akses langsung.

- Cache untuk akun gratis dan paket Pro agak lama (2 dan 1 jam) walau bisa di-refresh manual.

- Perlu kerja ekstra yaitu membuat sub-domain baru misalnya untuk halaman CMS entah itu Wordpress atau lainnya (bila ternyata Cloudflare memengaruhi kinerja backend CMS)

- Server DNS harus dipindah ke DNS Cloudflare, sehingga mungkin bakal terjadi propagasi DNS walau sebentar.

0 Komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan baik Anda puas maupun tidak. Saya juga tidak keberatan pengunjung meninggalkan komentar dengan tautan balik (backlink) sepanjang komentarnya cukup relevan, tidak terlalu promosi atau jualan. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Beranda - Tentang Berita Pilihan - Kebijakan Privasi - Kontak