Kita sudah sangat akrab dengan yang namanya es batu. Di rumah, di restoran, di warung pinggir jalan, orang-orang tiap hari mengonsumsi es batu sebagai pendingin minuman. Saking akrabnya, kita mungkin tak lagi ambil pusing sebenarnya dari mana asal es batu yang ikut kita minum itu, walau tahu sebagian besar penjual minuman menggunakan es balok. Sebetulnya amankah memakai es balok untuk minuman dingin?
Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan
POM) RI belum lama ini mengungkap riset tentang es, minuman dan sirop berwarna, jeli atau agar, dan
bakso sebagai empat pangan jajanan anak sekolah (PJAS) teratas. Nah, dari empat jenis itu ternyata banyak yang tidak memenuhi syarat dasar kesehatan. Produk es adalah yang
paling kurang memenuhi syarat.
Sekitar
58,34 persen es batu (dari es balok) yang diuji ternyata tak memenuhi syarat. Angka tersebut
diperoleh dari 534 sampel es. Dari sampel tersebut, 311 tidak
memenuhi syarat. Selain tak memenuhi syarat, es juga mengandung
bakteri aktif termasuk coliform.Kondisi ini terjadi lantaran yang digunakan adalah es balok. "Es balok itu bukan food grade. Es balok untuk mengawetkan ikan atau mendinginkan minuman kemasan. Sayangnya, es balok masih untuk dikonsumsi,"kata DR. Roy Sparringa, salah satu peneliti.
Kebanyakan warung menggunakan es balok untuk dicampurkan dalam minuman. Selain karena tidak dibuat dari air matang, yang juga kadang tidak diketahui sumber airnya, saat dibawa, es balok bisa jadi ditempatkan di bak mobil atau truk, motor, yang tentunya tidak higienis.
"Es balok menjadi bahan yang tidak aman karena sumber cemaran ada di sana," lanjut Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) RI. Karenanya, penggunaan es balok untuk dikonsumsi harus dihentikan.
Sebenarnya ada teknik klorinasi yang dapat digunakan untuk membunuh kuman pada air. Klorinasi ini, imbuh DR. Roy, sederhana dan murah asalkan dosisnya tepat. Di luar negeri, klorinasi juga dilakukan pada air keran sehingga dapat langsung diminum.
Selain itu, langkah yang juga dapat dilakukan untuk meminimalkan paparan es balok, saat di warung atau restoran, tanyakan apakah es yang digunakan es balok atau bukan. Kalaupun masih belum yakin, lebih baik tidak mengonsumsi minuman dengan campuran es di dalamnya. Anda juga bisa memilih minuman dalam kemasan yang tidak terpapar sinar matahari atau membawa minuman sendiri.
0 Komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan pesan baik Anda puas maupun tidak. Saya juga tidak keberatan pengunjung meninggalkan komentar dengan tautan balik (backlink) sepanjang komentarnya cukup relevan, tidak terlalu promosi atau jualan. Terima kasih atas kunjungan Anda.