Sejak kecil kita diajarkan bahwa manusia itu punya 5 indera (sensor): penglihatan,perabaan, pendengaran, pengecapan, dan penciuman. Tapi, itu cuma indera fisik saja. Indera manusia sebenarnya mungkin lebih dari itu. Secara psikologis atau kejiwaan, manusia juga punya indera.
Pertimbangkan juga indera berikut ini masuk yang mana? Setidaknya Ada 9 indera manusia untuk mengenali berbagai objek abstrak. Anda boleh setuju, tapi boleh juga tidak.
|
Panca indera itu sudah kuno. |
Indera Ovulasi
Pria punya naluri, yang bolehlah disebut indera, untuk mendeteksi apakah seorang perempuan sedang berovulasi. Kabarnya, salah satu penyebab pria tertarik lawan jenisnya lantaran bisa mendeteksi bahwa perempuan yang dihadapinya sedang berovulasi.
Indera Perasa
Manusia bisa merasakan hawa dingin atau panasnya api tanpa menyentuhnya. Okelah, kalau dibilang bahwa hawa dingin dan panas itu sebenarnya menyentuh indera peraba juga. Tapi, bagaimana dengan ngeri? Orang bisa merasa ngeri bahkan tanpa melihat objeknya, cukup mendengar atau membaca.
Indera Mimik dan Gestur
Kita bisa membedakan orang itu tertawa lepas, jaga imej (jaim), atau setengah hati dan sebagainya. Dari gerakan tubuh pun kita bisa mendeteksi apakah
cewek atau cowok tertentu suka dengan kita atau tidak.
Indera Bahaya
Orang bisa merasakan adanya ancaman terhadap dirinya. Khusus perempuan, ketika berovulasi, mereka konon lebih sensitif merasakan adanya bahaya yang mengancam. Perempuan hamil juga, menurut sejumlah wejangan dari kebijaksanaan lokal, memiliki sensor terhadap kondisi sekitarnya jauh lebih kuat ketimbang saat tidak mengandung.
Kebanyakan manusia punya sesuatu yang disebut sel kerucut sebanyak tiga buah. Tapi, beberapa orang memiliki kondisi unik, sehingga punya empat saluran independen untuk menyampaikan informasi warna, memiliki 4 jenis sel kerucut di mata. Kalau Anda pernah bertemu orang yang jago memanipulasi warna di photoshop atau apllikasi video, biasanya mereka lebih sensitif terhadap efek-efek warna tertentu. Bisa jadi mereka punya tetrakromatik.
Indera Keseimbangan
Secara umum tiap manusia punya indera ini. Kita bisa belajar menyeimbangkan diri di atas papan, bersepeda, di atas sepatu roda, melintas di seutas tali, dan sebagainya. Ini mestinya disebut indera juga karena kita punya sensor terhadap keseimbangan kita sendiri dan berusaha mengatasinya.
Indera Organ
Manusia setidaknya bisa tahu organ-organ luarnya tanpa melihat. Kita tahu telinga ada di mana, merasakan tanpa meraba apakah kaki kita baik-baik saja. Ini semestinya disebut indera juga, bukan? Bahkan, kita tahu ada yang salah dengan ginjal atau hati kita. Contoh: lagu "Sakitnya Tuh Di sini" tidak bercerita tentang cedera organ luar.
Indera Magnet
Sama seperti binatang, manusia juga punya indera tentang medan magnet bumi atau arah mata angin tanpa melihat kompas. Kalau orang perkotaan mungkin sudah tidak sensitif, tapi orang-orang dari suku-suku pedalaman umumnya lebih sensitif mendeteksi arah.
Indera Waktu
Menurut para fisikawan, waktu adalah dimensi yang tercipta diakibatkan oleh pergerakan objek-objek di alam semesta. Adanya siang dan malam adalah lantaran bumi berputar-putar. Manusia bisa mendeteksi ini, yang salah satu gangguannya biasa disebut jetlag, tubuh bingung kapan waktu tidur dan kapan tidak tidur.
0 Komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan pesan baik Anda puas maupun tidak. Saya juga tidak keberatan pengunjung meninggalkan komentar dengan tautan balik (backlink) sepanjang komentarnya cukup relevan, tidak terlalu promosi atau jualan. Terima kasih atas kunjungan Anda.