29 Oktober 2014

- - Beri respon

RC RTR (Ready To Run) - Bisa Dimodifikasi Untuk Balapan

Bagi pembalap RC profesional, merangkai sendiri mobil memang lebih mengasyikkan dan mendatangkan kepuasan tersendiri. Tapi, untuk pemula yang masih awam dengan segala pernak-pernik dan istilah-istilah mesin, membeli jenis RTR mungkin adalah keputusan yang terbaik. Meskipun sudah menentukan jenis mobil sedan atau  truk, mesin atau elektrik, kita masih dihadapkan dengan berbagai pilihan merek yang bisa membuat bingung.

RC RTR (Ready To Run) (NitroRCX)
 Bagi yang ingin berlanjut ke arena kejuaraan, pilihan merek yang disarankan adalah yang bisa ditingkatkan kemampuannya, terutama pada  bagian mesin penggerak. Pada jenis RTR sendiri sebetulnya sudah tersedia mesin penggerak dan sasis yang cukup bagus. Untuk model yang berbahan bakar cair, misalnya, kecepatan maksimalnya ada yang mencapai 60 km/jam. Disamping membutuhkan pengeluaran yang lebih kecil, para pemula juga bisa melatih kemampuannya dalam mengendalikan mobil dalam kecepatan yang cukup kencang untuk ukuran mobil mainan.

RTR Elektrik

Model RTR elektrik mungkin adalah yang paling pas bagi pemula. Model ini membutuhkan biaya perawatan yang murah dan pengendalian yang cukup mudah, sehingga para pemula akan lebih cepat menguasai mobilnya. Pemula biasanya mengalami kesulitan dalam orientasi gerak mobil. Bila datang dari arah depan, misalnya, untuk membelokkan mobil ke kanan, pembalap harus membelokkan kendalinya ke kiri. Meskipun tidak sekencang mobil balap profesional, tapi baik mesin, suspensi, pengendalian, hingga setelan sudah sangat serupa.

Tenaga penggerak RC elektrik beberapa batere yang bisa diisi ulang. Dalam keadaan penuh setelah diisi, batere bisa bertahan sekitar 5-10 menit. Pengisi batere yang bagus seperti Promax Charger, mampu mengisi penuh hanya dalam waktu 15 menit. Untuk mobil ukuran 1:10 batere yang digunakan umunya sebanyak 6 buah dan tersedia dalam berbagai pilihan kekuatannya.

Pengendalian kecepatan pada model elektrik ada yang menggunakan resistor. Fungsi komponen tersebut adalah untuk menolak arus yang dikirim ke arah dinamo dan terbagi dalam tiga tingkatan. Laju yang perlahan-lahan saat mobil baru mulai bergerak akan menyebabkan resistor menyerap lebih banyak arus dibanding dengan saat kecepatan maksimal. Resistor akan memanas ketika melepaskan enerji yang telah diserapnya. Jadi, bila kita sering menjalankan mobil dalam kecepatan rendah, resiko hangusnya resistor akan meningkat.

Pilihan yang lebih baik adalah yang menggunakan sistem ESC (Electric Speed Control). Di sistem ini tidak ada resistor yang digunakan. Sistem ini juga memungkinkan percepatan yang lebih porporsional. Karena ESC tidak membuang arus listrik ke resistor, ketahanan batere juga akan meningkat. Perlu diperhatikan bahwa sistem ESC kompatibel dengan dinamo yang kita gunakan. Bila tidak, kemungkinan besar ESC dan dinamo akan cepat rusak.

0 Komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan baik Anda puas maupun tidak. Saya juga tidak keberatan pengunjung meninggalkan komentar dengan tautan balik (backlink) sepanjang komentarnya cukup relevan, tidak terlalu promosi atau jualan. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Beranda - Tentang Berita Pilihan - Kebijakan Privasi - Kontak