02 Agustus 2012

- -

Sejumlah Negara Mulai Membuat Kota Terapung untuk Masa Depan

Gedung pencakar langit sudah tak terhitung. Sudah tidak jaman. Bagaimana dengan gedung pencakar laut? Nah ini baru menarik. Penduduk dunia kian bertambah sementara lahan tinggal tetap. Apa boleh buat, kota di atas air adalah solusi yang pantas dilirik. Sejumlah negara bahkan telah mengembangkan berbagai desain kota terapung. Seperti apa sih? Ini dia:


Dengan makin banyaknya volume es yang mencari di kutub utara, pemerintah Amerika Serikat berniat membangun kota pencakar laut. Kota ini dirancang mandiri. Punya mesin penggerak sendiri, bisa memenuhi kebutuhan listrik sendiri, pangan, dll.


Kalau jaring di laut biasanya dibuat untuk menangkat ikan, jaring raksasa satu ini dirancang untuk menangkap sampah (plastik). Ini adalah desain "kota" pengolah limbah. Rencananya bangunan ini sepenuhnya akan dihidupi oleh sampah-sampah dari wilayah yang dikenal sebagai The Great Pacific Garbage Patch. Desainnya dibuat oleh arsitek asal Korea Selatan.


Ini juga mirip dengan konsep sebelumnya. Bangunan ini juga didesain untuk membantu daur ulang sampah-sampah di lautan. Di dasar bangunan adalah tempat pengumpul sampah, sedangkan tengahnya tempat pengolahan. Di bagian atas adalah untuk tempat tinggal. Desain dibuat oleh arsitek Serbia.


Ini bukan gambar rekaan Atlantis. Ini adalah konsep hunian mewah masa depan. Menurut PBB, sebelum 2050 kota-kota India akan dihuni 497 juta jiwa, China 341 juta, Nigeria 200 juta, dan Amerika Serikat 103 juta. Kalau harga tanah makin tinggi, mungkin nantinya kelas menengah ke bawah yang harus tinggal di kota terapung seperti ini.


Kalau manusia mulai merambah ke laut (maksudnya punya kota di atas laut), tentunya harus ada pabrik pengolah air bersih yang siap menyuplai. Nah, kalau ada sumur minyak yang sudah kering, instalasi kilangnya bisa dikonversi menjadi pengolah air. Desainer asal Korea telah membuat konsepnya.


Bagaimana kalau kapal-kapal pesiar raksasa ingin bersandar di tengah samudera? Bisa. Inilah konsep terminal kapal pesiar di tengah laut. Luasnya 490 ribu meter persegi. Perusahaan arsitek asal Belanda tersebut telah dikontrak untuk membuat kota-kota air di Maladewa, Cina, dan Uni Emirat Arab.


Ini mungkin kota air pertama Eropa yang rencananya akan rampung pada 2014. Citadel dibuat juga oleh Koen Olthuis, arsitek asal Belanda seperti konsep sebelumnya.


Bangunan mengambang berbentuk bintang laut berwarna hijau ini hotel mewah terapung. Bangunan ini adalah pesanan bersama Maladewa dan India. Konon tempat ini akan diusahakan menjadi tuan rumah KTT Global yang membahas soal perubahan iklim dunia.



Beranda - Tentang Berita Pilihan - Kebijakan Privasi - Kontak