Gerhana Matahari Terbukti Dapat Memengaruhi Arah Angin Lokal

Apa sih pengaruh gerhana bagi kehidupan di bumi selain membuat langit jadi gelap? Menurut studi terbaru tentang gerhana matahari total 1999 mengungkap bahwa gerhana matahari dapat mengubah cuaca lokal walau dalam skala kecil.

 

Seperti yang kita ketahui, gerhana matahari terjadi ketika bulan berada di antara bumi dan matahari, yang menyebabkan timbulnya bayangan lingkaran besar di langit.

Ahli meteorologi telah mengetahui bahwa gerhana dapat menurunkan suhu dalam radius bayangannya sebanyak 5 derajat Fahrenheit (sekitar 3 derajat Celcius). Namun mereka belum bisa mengkonfirmasi laporan adanya perubahan kecepatan dan arah angin terkait dengan salah satu fenomena astronomi tersebut.

"Cerita ini bermula pada 1901, ketika seorang pria bernama H. Helm Clayton merasa melihat perubahan arah angin karena gerhana," kata fisikawan Giles Harrison dari Universitas Reading Inggris.

Clayton menerbitkan jurnal yang mengatakan adanya topan gerhana--"siklon angin di sekitar bayangan bulan," tambah Harrison. Sejak itu berbagai laporan perubahan angin akibat gerhana bertebaran, tapi tanpa data yang meyakinkan untuk mendukung gagasan tersebut. Umumnya dianggap isapan jempol karena tak ada bukti-bukti yang jelas.

Dalam upaya mencari penyelesaian tentang misteri tersebut, Harrison dan Suzanne Gray, seorang pakar atmosfer juga di University Reading, mengumpulkan data cuaca dari gerhana pada Agustus 1999 lalu. Gerhana total tersebut melintasi seluruh Eropa.

Gray dan Harrison menggunakan data kondisi pra-gerhana serta model komputer untuk membuat perkiraan tempat-tempat tak terkena bayangan gerhana. Mereka kemudian membandingkan hasil dengan data cuaca aktual selama dan setelah gerhana.

Dari perbandingan itu ternyata menunjukkan penurunan signifikan kecepatan angin sekitar 1,6 mil (2,5 kilometer) per jam. Angin juga bertiup 20 derajat lebih ke selatan di daerah yang gelap. Mengingat gerhana memengaruhi suhu, maka itu juga menyebabkan perubahan arah angin.