Raket tenis menjadi bagian dari persaingan. |
Namun, ketika ia hendak kembali ke dunia tenis pada 1991, impian Bjorn dibuyarkan oleh Jordi Arresse, seorang petenis muda, yang saat itu memakai raket dari grafit. Menurut penelitian yang dilakukan bersama Mark Philippoussis, petenis dengan servis keras, kecepatan servis dengan menggunakan raket kayu dan grafit ternyata tidak jauh berbeda.
Tapi, kalau melihat akurasi yang dihasilkan, raket grafit jauh lebih unggul. Modern Pengembangan raket modern ternyata tidak hanya pada frame saja. Ada pula inovasi berupa pembesaran pada ukuran kepala raket. Dengan raket macam ini, ruang benturan untuk bola (sweetspot) kian besar. Sayangnya, kontrol pada raket menjadi lebih sulit sehingga para desainer harus mencari bahan baku super ringan.
Selain kedua hal tadi, masih ada senar raket yang tidak kalah penting fungsinya. Senar berfungsi untuk mengontrol pengembalian bola. Senar raket yang cukup keras dapat membantu menghasilkan kekuatan pukulan. Umumnya terbuat dari usus binatang, tapi ada juga yang sintesis.
Jadi, disamping kemampuan manusianya, prestasi olah raga modern tidak luput dari peran peralatan canggih. Saat ini banyak ditemui produk-produk raket tenis mutakhir dengan berbagai kelebihannya. Perbedaan mencolok raket-raket masa kini kebanyakan dapat dilihat dari ukuran kepalanya. Salah satunya adalah raket O3 buatan Prince.
Raket tersebut konon mampu menambah sweetspot hingga 54% karena desain kepala memiliki luas mencapai 250 sentimeter persegi. Ciri khas O3 adalah lubang-lubang besar di sekeliling kepala berbentuk seperti huruf O. Lubang tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kecepatan ayunan raket sekaligus tenaga pukulannya.
Arsip artikel tahun 2005
0 Komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan pesan baik Anda puas maupun tidak. Saya juga tidak keberatan pengunjung meninggalkan komentar dengan tautan balik (backlink) sepanjang komentarnya cukup relevan, tidak terlalu promosi atau jualan. Terima kasih atas kunjungan Anda.