Warung kopi kejujuran (panoramio.com) |
Dengan tindakan tersebut Elena berharap orang minum kopinya dan meninggalkan duitnya, tetapi (tentu saja) upaya itu tidak berhasil. Uniknya, dia tak berkecil hati dan tetap melakukannya selama sebulan. Dia bahkan terkadang menambahkan biskuit dan beras untuk anak-anak. Dia beranggapan bahwa selama itu membantu orang lain, semua akan baik-baik saja.
Entah karena merasa tidak enak, sungkan, atau merasa bersalah telah gratis ngopi sebulan, suatu hari ada beberapa lembar uang dan koin terselip dalam kotak tempat kopi. Dia berpikir itulah bayaran orang untuk 'barang dagangan' miliknya.
Singkat cerita, Elena kemudian menempatkan lebih banyak produk dagangannya di luar, tapi sayang tidak cukup berhasil.
Nah, setelah beberapa kali percobaan, sekarang lapak Elena di luar jendela jadi kedai tanpa pelayan. Kunci suksesnya adalah tersedianya kotak khusus yang disertai tulisan "Ambil yang Anda butuhkan. Harap membayar apa pun yang Anda ambil. Jika Anda tak punya uang pas, ketuklah pintu. Jika tak ada jawaban, maaf, Anda jadi bayar lebih mahal. Semoga makin banyak orang seperti Anda. Ingat, kejujuran adalah kebijaksanaan terbaik."
Dalam sebuah wawancara, sang pemilik menjelaskan, "Saya tidak tahu apakah pelanggan membayar pas. Saya tak ingin tahu apakah beberapa dari mereka curang. Tapi sejauh yang saya tahu, 98 persen pelanggan membayar dengan uang pas."
via: Inquirer
Terimaksih anda telah berkunjung ke blog saya sobat,hehe artikelnya penuh inspirasi,unik,sukses selalu kawan.
BalasHapus@fuad ahmad: terima kasih kembali.
BalasHapuswahhh kalo di Indo warung kecil juga udah pake squrity gan..hehee
BalasHapuskalo ada di indonesia bisa laku ni warung hehe
BalasHapus