26 Mei 2014

- - Beri respon

Peran Hutan Kalimantan dalam Menyerap Gas Karbon Lebih Signifikan

Sebuah tim ilmuwan menemukan bahwa pertumbuhan hutan kayu di bagian utara Kalimantan produktivitasnya hanya separuh ketimbang di Amazon. Rata-rata perbedaannya 3,2 ton kayu per hektar per tahun.

Studi baru yang diterbitkan di Journal of Ecology itu meneliti perbedaan produksi kayu (salah satu komponen dari total penyerapan karbon oleh tanaman) yang sangat penting dalam siklus gas karbon secara global.

Ilustrasi hutan Kalimantan.
Pohon lebih tinggi dalam diameter tertentu di Asia Tenggara dibandingkan dengan Amerika Selatan, yang berarti pohon-pohon tersebut mendapat lebih banyak pertumbuhan biomassa (bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik berupa produk maupun buangan) per unit berdasarkan diameternya.

Tim peneliti juga menemukan pohon di Kalimantan dari keluarga Dipterocarpaceae (biji bersayap) yang tumbuh hingga ukuran raksasa, kayu yang diproduksi lebih cepat daripada pohon dari keluarga lain (atau pohon manapun di Amazon).

"Fakta bahwa hutan yang didominasi dipterocarp mencapai pertumbuhan kayu lebih cepat daripada hutan di Amazon menunjukkan bahwa sejarah evolusi acak dari benua-benua dapat menentukan seluruh ekologi mereka," jelas Profesor Oliver Phillips dari Universitas Leeds.

Memahami variasi kapasitas hutan untuk menyimpan dan menyerap karbon ini sangat penting dalam menemukan cara mengelola terbaik dalam rangka mengurangi gas karbon di atmosfer. Artinya, peran hutan di Kalimantan dalam hal menyerap gas karbon lebih signifikan daripada di Amazon.

Lebih lengkapnya baca: ScienceDaily

0 Komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan baik Anda puas maupun tidak. Saya juga tidak keberatan pengunjung meninggalkan komentar dengan tautan balik (backlink) sepanjang komentarnya cukup relevan, tidak terlalu promosi atau jualan. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Beranda - Tentang Berita Pilihan - Kebijakan Privasi - Kontak