06 Desember 2013

- - 3 comments

7 Cara Meningkatkan Google Crawl Rate

Google Crawl Rate (Tingkat Perambahan Google?) adalah frekwensi kunjungan Googlebot dalam menyambangi situs kita dan hal itu dapat bervariasi dari waktu ke waktu. Perambahan rutin dan seringnya robot Google mendatangi situs adalah pertanda bahwa situs Anda dianggap cukup menarik bagi Google.

Berikut 7 cara meningkatkan Google Crawl Rate untuk meningkatkan peluang bersaing situs Anda terhadap situs-situs lain:

1. Apdet Reguler

Robot-robot perambah suka dengan situs yang diperbarui secara teratur. Tidaklah mengherankan bila sebagian besar situs berita atau blog kegiatan rutin punya tingkat perambahan baik. Jika Anda tidak memperbarui isi situ secara teratur, tampilan konten di situs seringnya akan terlihat sama dengan hari-hari atau minggu-minggu sebelumnya. Jadi, untuk meningkatkan frekwensi perambahan itu sebaiknya situs diperbarui setiap hari. Anda dapat menambahkan beberapa pengumpan RSS, apdet twitter, facebook, dan lain-lain karena siapa tahu di situ ada apdet reguler juga. Tapi agak berbeda kasusnya bila situs Anda berisi ensiklopedia, informasi hasil, kamus, dan sebangsanya. Apdet reguler tentu saja cenderung lebih jarang dari situs berita, tapi topik ini mungkin akan dibahas lain kali.

2. Optimalkan Kecepatan Panggil

Crawler atau sang perambah bekerja dengan jadwal yang sangat padat. Tiap hari entah berapa juta situs yang harus dikunjunginya. Karena itu, kecepatan akses, terutama bagi kepentingan mesin pencari, adalah salah satu prioritas utama bila ingin bersaing di hasil pencarian. Jika dia terlalu banyak menghabiskan waktu untuk mengakses gambar besar, Java script, dan database, untuk halaman depan saja misalnya, tak akan ada waktu tersisa untuk mengunjungi halaman lain di situs Anda. Jadi, hindari gambar besar, script panjang dan rumit namun tak signifikan, dan akses database (semisal menampilkan kategori-kategori) terlalu banyak karena akan berdampak pada waktu panggil (load time). 

3. Tautan Balik (Backlink)

Banyaknya tautan balik dari situs-situs lain dapat meningkatkan variabel reputasi yang disebut Google Page Rank. Google Page Rank adalah algoritma yang digunakan Google untuk menilai reputasi sebuah situs. Nama "Page" di situ bukan untuk homepage atau webpage, melainkan Larry Page (salah satu pendiri Google). Jika Anda punya tautan balik lebih banyak ketimbang pesaing (terutama dari situs berperingkat tinggi), ranking Anda akan baik. Ketika peringkat Anda meningkat, situs Anda akan mendapat prioritas lebih tinggi untuk didatangi. Untuk melihat jumlah tautan balik bisa dilihat di alexa.com.

4. Konten Tekstual

Google bot atau crawler tak bisa membaca informasi dalam gambar yang Anda masukkan dalam situs. Untuk mengakali hal ini, ada fitur yang lazim dipakai, yaitu dengan membubuhi judul dan keterangan foto. Google suka dengan konten yang punya nilai tekstual, sehingga konten apapun yang ada di situs Anda, pastikan ada konten tekstual yang cukup jelas agar robot Google tahu topik apa yang sedang dibacanya. Secara umum teks lebih baik daripada konten non-tekstual (foto, video, pdf, flash, dll). 

5. Peta Situs

Jika Anda sulit mengakali kecepatan akses untuk melayani Google Crawler untuk menemukan konten dalam waktu cepat, ada fitur yang dapat membantu Googlebot, yakni dengan menambahkan peta atau biasa disebut sitemap. Bentuknya hanya teks dan standarnya dinamai sitemap.xml. Ini adalah salah satu solusi untuk memastikan Google menjelajahi konten atau halaman baru lebih cepat.

6. Tautan Antartulisan

Fitur generik yang biasa dipakai adalah "posting terkait" dengan menambahkan judul serta tautan ke posting terkait. Jadi, ketika Googlebot merambahi sebuah halaman, dia tahu ada konten terkait di halaman lain yang juga akan dijelajahi. Kepadatan tautan (biasa disebut tautan internal) dalam sebuah posting dapat membuat pengunjung situs Anda lebih lebih betah juga karena ada hal menarik lain yang bisa diklik selain artikel yang dibacanya, selain meningkatkan rasio perambahan.

7. Hilangkan Duplikasi Konten

Mesin pencari sangat benci plagiarisme. Konten yang ada di situs lain dengan nama domain lain tapi ada di situs Anda akan berpengaruh buruk. Google bisa mengurangi peringkat Anda bila menemukan hal tersebut. Algoritma baru Google sangat ketat soal ini. Jadi, hindari duplikasi konten dalam situs Anda atau hilangkan sama sekali. 

via: Blog Tips n Tricks

3 komentar:

  1. untuk poin ke 7, saya sulit memahami arti duplikat konten. Duplikat konten yang anda maksud itu ada dalam domain yang sama ya. jika itu maksudnya, saya setuju. tapi jika ada juga pada domain lain apa itu bisa dikategorikan duplikat konten. Jika terlanjur di copy oleh domain lain, apa dari google sendiri tidak bisa membedakan domain mana yang lebih dulu mempublikasikan. Jika bisa berarti kita tidak perlu memperhatikan tindakan tersebut dong.

    BalasHapus
  2. Iya itu maksudnya dari domain yang sama gan. Kan ada itu situs yang berisi sejumlah sub-domain tapi isinya ya itu-itu juga. Kalau yang dicopas orang lain kalau tidak salah (secara teori) Google menghukum pelaku plagiatnya. Tapi ya sejauh ini konten situs saya dicopas tapi di pencarian tetap kalah dari yang copas :(

    BalasHapus
  3. Eh salah. Itu maksudnya para copaser secara teori bakal dihukum. Jadi Google tidak menganjurkan orang bikin konten duplikat, baik dengan domain sama ataupun tidak sama. Eh tapi entah juga sih bagaimana cara kerja aslinya :D

    BalasHapus

Tinggalkan pesan baik Anda puas maupun tidak. Saya juga tidak keberatan pengunjung meninggalkan komentar dengan tautan balik (backlink) sepanjang komentarnya cukup relevan, tidak terlalu promosi atau jualan. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Beranda - Tentang Berita Pilihan - Kebijakan Privasi - Kontak